Kamis, 22 September 2016

Pendosa Namun Ingin Surga



Pendosa Namun Ingin Surga

Ingin kugapai cahaya rembulan..
Kudapat malam
kegelapan..
Dingin menyelimuti Kenistaan..
Dan terisak dalam ketakutan..
Akan sebuah Kuasa Tuhan...
Terkadang menjelma sebagai kemalangan...
Atas sikap dan perbuatan..
Yang tengah kita lakukan..

Tiada yang mampu memahami..
Dan tak seorangpun mengerti..
Bahwasanya..Takdir Illahi..
Kan hadir menanti..
Sebagai penentu di hari nanti...

Ada dan tiada...
Datang dan pergi..
Biarlah, berlalu menyusuri...
Dalam torehan tinta hitam dan putih..
Membekas, dalam ingatan memori..
Terhapus usangnya waktu yang berlari..

Tak pernah kupinta...
Kau hadiir sebagai pelita...
Sebagai bagian dari jiwa...
Yang penuh dengan mendamba..
Ikhlas dan Kasih-Mu selalu kurasa..
Perhatian dan sayang-Mu selalu kupuja..
Dlm setiap melodi penyejuk raga..
Dialah Sang Penguasa Cinta Dunia..
Penentu Takdir Kitaa..
Ya
Allah, ampuni  hamba..
Sebagai Pendosa namun ingin Surga..

 Kampung Sunyi, Cariu, 22 September 2016
Die. Permana Tunggal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar